sampul buku "Beginilah Seharusnya Aktivis Dakwah" |
Sejatinya setiap kemenangan yang kita raih bukanlah
kemenangan kita, melainkan itu adalah kemenangan atau pertolongan Allah swt.
Kita hanya menjadi sarana bagi Allah untuk mewujudkan kemenangan itu. Maka beruntunglah
kita dipilih oleh Allah menjadi pelaku tercapainya setiap kemenangan itu.
Setiap usaha yang kita lakukan dalam dakwah dan perjuangan ini hanyalah menjadi
pembelajaran dan proses bagi kita serta bentuk pengabdian kepada Allah swt.
Maka tentu kita berharap akan terus dipilih oleh Allah untuk mewujudkan
kemenangan-kemenangan berikutnya dalam dakwah.
Tiada
kemenangan dan kesuksesan kecuali hanya dengan pertolongan Allah kepada kita
umat Islam. Jika dibandingkan, lebih banyak pertolongan Allah daripada
kegagalan atau cobaan yang Allah berikan kepada kita. Perjalanan dakwah yang
masih tetap eksis hingga ssat ini merupakan salahsatu bentuk kesuksesan dakwah.
Allah terus memberikan pertolongan dengan semakin bertambahnya aktivis dakwah
dan banyaknya orang-orang yang peduli dan simpatik dengan dakwah. Perlu
diketahuai bahwa kesuksesan bagaikan pedang bermata dua, ia dapat membunuh
orang yang lalai dengan kesuksesan itu, namun disisi lain dapat membantu kita
meraih kesuksesan berikutnya.
Sikap yang benar terhadap kesuksesan
sangat dibutuhkan agar kesuksesan tersebut tidak membunuh kita. Allah telah
menjelaskan sikap yang benar terhadap kemenangan dalam surah an-Nashr ayat 1-3.
“Apabila
telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu melihat manusia masuk
agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu
dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya dia adalah Maha Penerima Tobat.” (Q.s
an-Nashr : 1-3)
Surat an-Nashr ini menjelaskan
bagaimana sikap yang benar menghadapi kemenangan dan pertolongan Allah. Menurut
Sayyid Quthb, dalam kitab Fil Zhilalil Qur’an, pada ayat pertama (Apabila
telah datang pertolongan Allah...) menunjukkan adanya wawasan (tashawwur)
khusus tentang arti kemenangan. “Ini adalah Allah yang didatangkan oleh-Nya
pada waktu yang ditentukan-Nya, dalam bentuk yang dikehendaki-Nya, untuk tujuan
yang digariskan-Nya. Nabi dan para shabat tidak meiliki kewenangan apapun dalam hal ini. Tangan mereka tidak
ikut menentukan , usaha mereka tidak turut memastikan, diri mereka tidak ikut
andil dan jiwa mereka tidak turut ambil bagian,” kata Sayyid Quthb. Inilah
hakekat kemenangan yang sebenarnya, yaitu hanya dengan pertolongan Allah
kemenangan dan kesuksesan itu dapat diraih.
Setalah kita memiliki wawasan yang
benar tentang arti kemenangan, Allah memerintahkan kita untuk memiliki sikap
yang benar dalam meghadapi kemenangan. Hal ini terdapat dalam ayat 3 surat
an-Nashr (maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan
kepada-Nya).
Mengenai ayat ini Sayyid Quthb berkata, "bertasbih dan
bertahmid karena atas karunia Allah telah menjadikan mereka (Rasulullah dan
para Sahabat) sebagai pemegang amanat untuk melaksanakan dakwah-Nya dan menjaga
agama-Nya. Juga atas rahmat-Nya memberikan kemenangan
agama dan Rasul-Nya untuk kepentingan seluruh umat manusia". Kemudian
Sayyid Quthb mrnlanjutkan, "setelah itu, beristighfar, memohon ampun
kepada Allah karena banyaknya perasaan yang campur aduk dalam jiwa, yang rumit
dan halus jalan masuknya. Beristighfar dari rasa bangga dan sombong yang
kadang-kadang mengiringi qalbu atau menyelinap ke dalam hati ketika mendapat
kemenangan."
Karena sungguh tidak ada celah sedikit pun
bagi kita untuk sombong dengan menganggap kemenangan itu berkat upaya kita,
baik upaya individual maupun jamaah. Kemenangan yang kita peroleh hakikatnya
hanyalah pertolongan/kemenangan Allah swt.
Inilah beberapa hal penting bagi kita sebagai penerus aktivitas
dakwah Rasul yang harus diperhatikan dan diwujudkan dalam setiap sikap kita
mencapai kemenangam dakwah. Hadapilah kemenangan tersebut dengan bertasbih,
bertahmaid dan beristighfar, karena sesungguhnya kemenangan itu hanyalah
kemenangan dari Allah swt. kita sebagai manusia ciptaan Allah tidak sepatutnya
membanggakan diri dan bersikap sombong atas peran dan andil kita dalam mencapai
kemenangan.
Inilah yang dilakukan Rasulullah ketika menghadapi kemenangan (Fathu
Makkah) beliau menundukkan diri dan bersujud syukur kepada Allah atas
pertolongan yang teah diberikan. Kemudian beliau Rasulullah memperbanyak istighfar,
tasbih dan tahmid. Rasulullah telah memberikan contoh sikap yang benar dalam
menghadapi setiap kemenangan yang Allah wujudkan melalui perantara kita
(aktivis dakwah)
Wallahu ‘alam bishowwab....!!!! semoga Allah merahmati setiap
langkah kita.. aamiin...!!
Penulis : adhan al khalid
Sumber : buku ‘Beginilah Seharusnya Aktivis Dakwah’ karya
Satria Hadi Lubis.